PENGARUH BOBOT MAHKOTA DAN AKSESI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT NANAS PADA FASE INITIAL GROWTH

Authors

  • Anggela Yolanda Prog Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Yulian Prog Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Masdar Prog Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Keywords:

Aksesi,, Mahkota Nanas, Initial Growth, Pembibitan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interaksi antara aksesi dan bobot mahkota nanas, aksesi terbaik, dan bobot mahkota terbaik dalam pertumbuhan pada fase initial growth. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023 di kebun percobaan kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu dengan ketinggian tempat 10 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor yaitu bobot mahkota (B1 dan B2) dan aksesi nanas (25 aksesi). Dari faktor perlakuan tersebut diperoleh 50 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 150 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analisis of Varian) pada taraf 5%. Apabila hasil analisis menunjukkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5 %. Hasil dari penelitian menunjukkan interaksi antara bobot mahkota dan aksesi nanas yang berbeda tidak nyata. Aksesi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Akan tetapi, tidak berpengaruh nyata terhadap kehijauan daun dan kerapatan stomata. Bobot mahkota berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Akan tetapi, tidak berpengaruh nyata terhadap kehijauan daun dan kerapatan stomata. Kadar klorofil tertinggi terdapat pada aksesi Alai 13 yaitu 15,15 mg/L dan terendah diperoleh pada aksesi Babat 1 yaitu 4,57 mg/L. Kandungan prolin tertinggi yaitu 0,541µmol prolin/g terdapat pada aksesi Babat 1 sedangkan kandungan prolin terendah yaitu 0,257 µmol prolin/g terdapat pada aksesi Pangkul 18. Aksesi Babat 1 yang daunnya mengandung prolin tertinggi, diduga lebih toleran terhadap cekaman dibanding Pangkul 18 yang kandungan prolinnya lebih rendah. 

Published

2025-01-09