MENILAI VARIABEL INPUT DAN OUTPUT YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI TEKNIS DAN VOLATILITAS HARGA GABAH, BERAS, DAN PUPUK (DAMPAK SUBSIDI DAN PENGAWASAN PEMERINTAH)
Keywords:
interval harga, struktur biaya, efisiensi teknis, faktor input-output, subsidiAbstract
Interval harga dan variasi harga gabah dan beras, terutama di negara berkembang, cenderung berdampak pada fungsi produksi dan efisiensi dalam pertanian padi sawah. Namun, untuk mencapai efisiensi teknis bergantung pada hubungan antara pertanian padi dan non-padi dan efisiensi ekonomi. Oleh karena itu, petani harus memahami pertukaran yang melibatkan variabel laba pertanian. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengevaluasi fungsi produksi usahatani padi, yang mencakup faktor input dan output. Fungsi produksi pada dasarnya menjelaskan hubungan fisik antara input dan output, dengan input berupa umur petani, benih, pengalaman dan adopsi teknologi di kalangan petani padi, serta latar belakang pendidikan dan keterampilan petani padi. Di sisi lain, output dapat terdiri dari variabel dependen (misalnya, produksi, efisiensi harga, efisiensi ekonomi, efisiensi teknis, tingkat keuntungan dari pertanian padi dan non-padi). Tujuh puluh sembilan artikel diteliti dan dikategorikan berdasarkan fokusnya pada model, praktik, fungsi produksi, faktor input dan output yang relevan dengan usahatani padi. Meskipun banyak penelitian memiliki ruang lingkup global, pendekatan untuk mengevaluasi efisiensi teknis menunjukkan variabilitas geografis. Analisis mengungkapkan bahwa fungsi produksi sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat input komponen usahatani padi khususnya di Asia dan Indonesia. Selain itu, efisiensi teknis dalam pertanian padi dan non-padi cenderung terkait dengan keseimbangan subsidi harga tertinggi dan terendah (misalnya benih,gabah dan pupuk) yang berlaku pada skala berbeda. Sebagian besar model praktis untuk analisis fungsi produksi telah dirancang dan diimplementasikan oleh organisasi pengembangan dengan dukungan ilmiah. Disarankan untuk meningkatkan kolaborasi antara praktisi, entitas pembangunan, dan ilmuwan untuk mempromosikan pengembangan bersama yang bertujuan mengidentifikasi strategi berkelanjutan untuk mempersempit kesenjangan hasil, meningkatkan produktivitas, dan menyelaraskan dinamika input-output dengan subsidi pemerintah untuk mencapai kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan produktivitas pertanian dan target fluktuasi harga. Disarankan untuk memperbaiki elastisitas transmisi harga gabah ke harga beras dalam konteks dan lanskap tertentu, mengingat perbedaan pola harga gabah dan harga beras eceran dengan melibatkan petani, pekerja penyuluhan, ilmuwan, dan pembuat kebijakan lokal.