TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN PESISIR DALAM KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA DAERAH ALIRAN SUNGAI DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH SERTA PENGARUHNYA PADA PERUBAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Keywords:
Partisipasi, Perempuan, Penambangan, DAS, Relasi, GenderAbstract
Artikel ini bertujuan membahas tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan penambangan batubara limbah di daerah aliran sungai (DAS) Kabupaten Bengkulu Tengah, kesenjangan perempuan sebagai buruh penambangan batubara limbah, serta hubungannya dengan peningkatan kesejahteraan dalam keluarga. Saat ini belum ada program, kegiatan yang memberikan pehatian serta keberpihakan pada kelompok perempuan. Posisi perempuan pada proses pengambilan keputusan di pertambangan tidak strategis, Kesenjangan ini menyebabkan terlembagakannya (institutionlized) bias gender dalam berbagai kebijakan. Sikap para pengelola dan pelaksana yang bias gender dan resisten terhadap kesetaraan itu, secara signifikan dan berkelanjutan akan berdampak pada bertahannya kesenjangan gender dalam waktu yang lama. Perubahan sistem kerja berpengaruh pada berbagai hal dalam kehidupan rumah tangga penambang perempuan. Pola relasi suami, istri dan anggota keluarga yang lain menjadi semakin terbuka, walaupun perempuan semakin terbebani dengan sistem pekerjaan itu, namun perempuan mulai dapat menampakkan kekuatan di bidang ekonomi dengan gaji/upah yang mereka peroleh, bahkan tidak jarang penghasilan inilah yang menjadi sumber utama bagi kelangsungan hidup keluarga. Sosialisasi peran gender yang ada dan menjadi bagian dari blue-print masyarakat, menjadikan perempuan dan laki-laki memaknai dirinya sedemikian rupa. Nilai kepantasan bagi seorang perempuan dan seorang laki-laki masih melekat kuat dalam benak masyarakat. Bias-bias gender banyak ditemui di lingkungan rumah tangga, keluarga, lingkungan kerja, bahkan masyarakat penambang batubara itu sendiri